Pages

Jumat, 14 Juni 2013

Makalah Tic-Tac-Toe


PENDAHULUAN
1.1  Game
Game adalah kata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Game atau permainan ini pun tidak sembarang dimana di dalamnya terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya. Dalam game juga perlu adanya sekenario agar alur permainan pun jelas dan terarah. Sekenario di sini bisa meliputi setting map, level, alur cerita, bahkan efek yang ada dalam game tersebut.

Jenis-jenis  game :

1.  Edutainment game
Game jenis ini biasanya dibuat lebih sepesifik untuk tujuan tertentu, misalnya untuk balita untuk sekedar mengenal warna dan objek. Ada juga yang ditujukan ke anak sekolah, sebagai contoh game tentang pelajaran biologi dimana di dalam game tersebut menyediakan konten misalnya tentang fungsi organ tubuh manusia.

2.  First person shooter
Jenis game ini menampilkan sudut pandang orang pertama, biasanya yang nampak hanya tangan dan senjata player saja. Contoh game ini adalah CS (Counter strike), Saurbatten, dll.

3.  Real time strategy
Game ini lebih menekankan pada kehebatan strategi pemainya, dan biasanya pemain tidak hanya memainkan satu karakter melainkan lebih dari satu karakter.

4.  Fighting
Game ini menuntut pemainya untuk lincah, cepat tanggap, respon yang baik. Sedikit berbeda dari game fighting lainya yang hanya melawan AI atau komputer saja, melainkan game ini akan teruji jika pemain sudah bisa mengalahkan pemain lainya atau dengan kata lain game ini merupakan game multi player.

5.  Adventure
Berbeda dengan game lain yang menuntut pemainya untuk lincah, refleks, respon. Dalam game petualangan pemain dituntut kemampuan berfikirnya untuk menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter, menggunakan benda-benda yang tepat dan diletakan di tempat yang tepat.

Komponen game
Dalam sebuah game atau permainan pastilah memiliki komponen dasar yang membuat game tersebut menjadi user friendly, misalnya :
1.      Collision detection, dimana dalam sebuah game dapat mendeteksi efek atau aksi yang perlu dalam sebuah game. Misalnya, jika mobil menabrak maka mobil akan mengalami kerusakan pada body.
2.      NPC, dimana dalam game tersebut player dapat berinteraksi dengan player lain.
3.      Grafik
4.      Suara
5.      Artificial intelegent
6.      Sekenario atau cerita.

1.2  Game tic-tac-toe
Permainan Tic-Tac-Toe sangatlah sederhana diilhami oleh permainan anak-anak. Dimainkan pada papan berukuran 3 x 3. Pada awal permainan, papan dikosongkan. Kedua pemain, X dan O, akan menempatkan   biji-bijinya   keatas   papan,   sekali pasang satu biji. Pemain yang mampu menempatkan tiga bijinya dalam satu garis (vertikal, horizontal, diagonal) itulah yang menang. Dan dikatakan seri apabila papan telah penuh maupun tidak ada yang menang.

Ada beberapa penelitian sejenis yang dilakukan. Misalnya seperti yang dilakukan Samuel dalam Some Studies in Machine Learning Using the game  of  Checkers  [6].  Pada  makalah  tersebut, Samuel menganalisa pembelajaran mesin dan permainan chekers. Samuel menggunakan 26 parameter pada fungsi polinomialnya, berikut nilai- nilainya untuk menentukan bagaimana posisi biji pada papan yang tepat. Tujuannya adalah untuk mencari nilai Xn yang paling efektif dalam menerapkan strategi permainan checkers. Setelah beberapa kali percobaan dilakukan, diperoleh sebuah strategi yang mampu terbaik sehingga mampu bertahan sampai akhir permainan. Sayangnya, proses ini memerlukan waktu yang panjang. Akan tetapi, Samuel menemukan sebuah strategi yang bagus sehingga mampu mengalahkan manusia. Penelitian ini diharapkan mampu menemukan strategi yang serupa terkait dengan permainan Tic-Tac-Toe, dan lebih efektif dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Penelitian lain yang sejenis juga telah dilakukan   oleh   Michie[5].   Michie   menganalisa proses pembelajaran mesin dan permainan Tic-Tac- Toe dan menemukan sekitar 300 posisi yang berbeda untuk pemain melakukan langkah awal. Percobaan dilakukan pada semua langkah tersebut dengan memberikan nilai pada tiap langkah, nilai yang tertinggi,  akan  memulai  langkah  terlebih  dahulu. Pada bagian seleksi menggunakan rumus, jika langkah tersebut menghasilkan kemenangan, maka nilai  langkah  dinaikkan,  dan  sebaliknya,  namun untuk langkah pertama, dilakukan secara acak. Setelah dilakukan beberapa kali permainan, mesin akhirnya mampu mempelajari permainan tic-tac-toe tersebut.  Ini  menunjukkan  bahwa,  algoritma genetika mampu mendapatkan strategi yang baru.

Beberapa tulisan juga telah dibuat untuk membahas    permasalahan    sejenis,    misalnya    : Ginsberg  (1993)[2],  Haykin  (1994)[4],  Goldberg (1989)[3] dan Bagley(1967)[1]. Tic-tac-toe, merupakan permasalahan permainan yang kompleks dibandingkan   permainan   lain   sejenis,   misalnya ‘Hexapawn game’. Perbandingan konfigurasinya mencapai 52:612. ini menyebabkan permainan Tic- Tac-Toe sangat sulit dipecahkan.

1.3    Game Engine
Didalam kita membuat suatu aplikasi game, kita membutuhkan sebuah perangkat lunak  untuk membuat game yang disebut dengan game engine. Fungsi utama yang diberikan oleh game engine meliputi rendering untuk 2D atau 3D graphic, collision detection, sound, scripting, animasi, artificial intelligence, networking, memory management, threading dan scene graph. Game engines memberikan perangkat untuk visual development dengan tambahan komponen perangkat lunak yang dapat dipakai berulang kali. Perangkat ini pada umumnya memberikan integrated development environment yang dapat mempermudah, serta mempercepat pengembangan game.Game engine juga sering disebut juga “Game Middleware”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar